Senin, 26 September 2011

Artkel Ilmiah

MANIS yang diidam-idamkan

created by : Efi Irawati
Ketua Biro Litbang KSI  periode 2011-2012

Ketika kita telah memutuskan kemana kita akan pergi pada suatu hari, maka  mudah bagi kita untuk menentukan akan dengan cara dan stategi yang bagaimana yang tepat untuk kita gunakan, agar sampai di tempat itu dengan selamat dan cepat. Sama ketika kita merumuskan suatu tujuan, kita harus menentukan cara dan strategi yang bagaimana yang harus diterapkan agar tujuan tersebut tercapai.  Setelah menentukan cara dan strategi, selanjutnya adalah bagaimana dua hal itu kita terapkan dalam pelaksanaannya. Inilah proses yang bahkan sanggup memakan waktu sampai bertahun-tahun. Namun demikian, hal inilah yang sangat penting dalam mempengaruhi pencapaian tujuan tersebut.
Suatu tujuan bukan untuk diingat, dilihat atau mungkin cukup dipajang untuk hiasan dinding. Bukan.  Tujuan adalah untuk direalisasikan. Segala kegiatan manusia memiliki tujuan, mulai dari memasak yang sangat menyenangkan, sampai berperang yang sangat menyakitkan. Tujuan menjadi suatu motifasi yang kuat bagi kita, tujuan adalah apa yang ingin kita capai, sangat ingin kita capai. Lebih tinggi diatas cita-cita. Tak terkecuali penyelenggaraan pendidikan di negara kita, yang  tujuannya menghasilkan manusia indonesia yang seutuhnya (MANIS). Sebuah tujuan yang sempurna dan sangat “keren”, tujuan bersama, tujuan bangsa indonesia. Tapi lihatlah, ketika pagi tadi kita berjalan atau berkendara menuju kampus, berapa MANIS yang sudah kita temui di sepanjang jalannya? Sebagiannyakah? Seperempatnya? Atau jari-jari kita masih cukup untuk mewakili jumlahnya?
Maka, untuk membentuk Manusia Indonesia yang seutuhnya, bukan menjadi tugas  pendidik semata, tetapi juga tugas bagi kita semua. Pemerintah, masyarakat dan keluarga. Ketiganya memiliki andil yang sama dalam terbentuknya MANIS. Komponen-komponen itu saling bergantung, sehingga ketika salah satu dari ketiga komponen itu rusak, maka akan mempengaruhi komponen yang lainnya. Segalanya tergantung pada bagaimana proses pendidikan itu berlangsung didalam maupun diluar sekolah.
Pendidikan adalah usaha sadar, sadar dalam konteks sosial, konteks agama dan konteks psikologis. Pendidikan juga harus diolah dengan sadar dan terencana, yang mengacu pada nilai-nilai agama, sosial, budaya dan kehidupan bernegara. Merencanakan bagaimana pendidikan itu sampai pada masyarakat yang miskin ekonomi, miskin agama dan miskin sosialnya. Terencana berarti menbuat kesepakatan dengan diri kita sendiri dari segi individual, dan kesepakatan dengan kelompok dalam konteks sosial. Maka, apa yang harus kita lakukan agar pendidikan menjadi terencana? Ada enam hal dibawah ini yang mempengaruhi terencanyanya pendidikan.
1.       Peserta didik (siswa), yaitu bagaimana usianya, keterampilannya, dsb
2.       Tenaga pendidik (guru), atau sdmnya. Guru yang diinginkan adalah guru yang kreatif, inovatif dan visioner. Guru yang bisa menyesuaikan gaya mendidiknya dengan tipe siswanya. Pada kenyataannya, tidak banyak guru yang seperti itu, maka ketika sulit untuk menemukan guru yang demikian dilapangan, yang harus dilakukan adalah mempersiapkan guru-guru yang diinginkan. Universitas Pendidikan Indonesia menjadi salah satu yang ikut mempersiapkan calon-calon guru. Benar, saat ini kita sedang dipersiapkan untuk menjadi guru yang diinginkan agar pendidikan menjadi terencana.
3.      Kurikulum, baik yang tertulis maupun yang tersembunyi seperti budaya.
4.      Pembiayaan/keuangan, harus dikelola dengan baik. Pelaporan keuangannya pun harus didasari oleh nilai-nilai agama, soial, budaya dan kehidupan bernegara.
5.      Fasilitas, selain harus dikelola dengan baik, fasilitaas  juga harus memenuhi nilai estetika, nilai safetiness, nilai psikologis, ketenangan dan kenyamanan.
6.      Hubungan sekolah dengan masyarakat, artinya sekolah dengan orang tua harus memiliki hubungan kejasama yang baik demi tercapainya pendidikan yang terencana.

Jika keenam komponen tersebut saling bekerjasama dan sudah berjalan sesuai dengan porsinya masing-masing, maka manusia indonesia yang seutuhnya akan dengan mudah terbentuk setiap tahunnya.
 MANIS yang sudah lama kita idam-idamkan, bukan? Kalau begitu apa yang sudah kita lakukan untuk mendukung terbentuknya MANIS-MANIS yang lebih banyak? Mari renungkan sejenak.
Haha:D






MANFAAT BAWANG MERAH DAN GULA MERAH UNTUK PENYEMBUHAN LUKA

penyusun:  Zahratul Zannah Rodiyah
Nashratul Millah
Utami Cahya A.
Siswa SMP Negeri 3 Padalarang

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Luka sayatan sering terjadi pada mahluk hidup terutama manusia. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak metode penyembuhan luka yang sering dilakukan oleh manusia, yaitu antara lain menggunakan betadine, alkohol 70%, plester, dan lain-lain. Namun metode-metode tersebut masih memiliki kekurangan yaitu terjadi infeksi seperti luka menjadi basah atau lembab, bengkak, dan proses penyembuhan yang lama.
Berdasarkan penjelasan diatas, melalui penelitian ini kami ingin memperkenalkan metode baru dalam penyembuhan luka sayatan, yaitu menggunakan campuran bawang merah dan gula merah serta ingin membuktikan bahwa metode tersebut lebih efektif dan lebih cepat dalam proses penyembuhan luka.
Bawang merah atau Allium cepa L. adalah nama tanaman dari familia Alliaceae dan nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang merah merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia (Wilkipedia). Bawang merah berasal dari Asia Barat dan dibudidayakan di Mesir sejak 3500 SM. Tanaman ini juga memiliki zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin. Bawang Merah diketahui banyak mengandung minyak asiri, sikloalilin, metilallin, dihidroallin, flavonglikosida, kuersetin, saponin, peptida, fitohormon, vitamin, dan zat pati. Dengan kandungannya tersebut, Bawang Merah berkhasiat untuk membantu mengatasi batuk, demam,diabetes, dan sebagai obat cacing. (http://www.blogsehat.com)
Gula merah merupakan produk olahan tradisional yang memiliki aroma dan rasa yang khas dan banyak digunakan dalam berbagai pangan olahan. Gula merah banyak mengandung garam mineral. Selain itu, terdapat juga thiamine, riboflavin, nicotinic acid, ascorbic acid, protein dan vitamin C. Gula merah dapat dimanfaatkan untuk terapi asma, kurang darah/anemia, lepra/kusta, mempercepat pertumbuhan anak, mengobati batuk demam (http://hatifriend.blogspot.com).
Dalam penelitian ini, kami ingin membuktikan tentang kebenaran bahwa bawang merah dan gula merah itu dapat menyembuhkan luka. Awalnya kami mendengar dari pengalaman pembimbing kami bahwa pada saat beliau terluka pada bagian tangan, beliau langsung mengobati dengan campuran bawang merah dan gula merah. Ternyata keesokkan harinya luka itu langsung sembuh dan adapun pengalaman dari kakak kelas kami, yang terluka dibagian kaki dan lukanya cukup besar dan dalam. Dia disarankan oleh pembimbing kami memakai campuran bawang merah dan gula merah dan dia pun mencobanya. Setelah dia coba, ternyata awalnya memang terasa sakit, tetapi setelah sehari semalam luka tersebut langsung sembuh dan tidak terkena infeksi.
Dalam penelitian ini, pemberian dan pengobatan luka sayatan tidak dilakukan terhadap manusia, tetapi dengan menggunakan tikus putih atau dikenal dengan mencit (Mus musculus). Dipilih tikus putih sebagai objek dengan pertimbangan bahwa tikus putih adalah hewan mamalia yang memiliki banyak kemiripan ciri dengan manusia.

B.     Hipotesis
Ramuan bawang merah dan gula merah dapat menyembuhkan luka sayatan pada kulit, dalam waktu singkat tanpa infeksi.

C.    Tujuan Penelitian
1.      Membuktikan kebenaran bahwa bawang merah dan gula merah dapat menyembuhkan luka.
2.      Mengetahui perbandingan proses penyembuhan luka dengan berbagai metode yaitu menggunakan betadine, alcohol 70 %, plester, campuran bawang merah dan gula merah, dan tidak diobati apa-apa.
3.      Mengetahui keefektifan pengobatan luka oleh campuran bawang merah dan gula merah.




BAB II
LANDASAN TEORI PENDUKUNG

A.    Proses Penyembuhan Luka pada Kulit
Luka adalah kerusakan anatomi, diskontinuitas suatu jaringan oleh karena trauma dari luar. Luka dibagi menjadi dua, yaitu: luka terbuka: bila kulit rusak melampaui tebalnya kulit dan luka tertutup: luka tidak melampaui tebalnya kulit (http://teguhsubianto.blogspot.com)
Menurut Kozier (1995) dalam (http://teguhsubianto.blogspot.com): Penyembuhan merupakan suatu sifat dari jaringan-jaringan yang hidup; hal ini juga diartikan sebagai pembentukan kembali (pembaharuan) dari jaringan-jaringan tersebut. Penyembuhan dapat dibagi dalam tiga fase: peradangan, proliferatif, dan maturasi. Proses penyembuhn luka antara lain.
a.       Fase Peradangan
Fase peradangan akan segera dimulai setelah terjadinya luka dan akan berlangsung selama 3 sampai 4 hari. Ada dua proses utama yang terjadi selama fase peradangan ini : hemostatis dan phagositosis.
Hemostatis (penghentian pendarahan) diakibatkan oleh vasokontriksi dari pembuluh darah yang lebih besar pada area yang terpengaruh, penarikan dari pembuluh-pembuluh darah yang luka, deposisi atau endapan dari fibrin (jaringan penghubung), dan pembentukkan gumpalan beku darah pada area tersebut. Gumpalan beku darah, terbentuk dari platelet darah menetapkan matriks dari fibrin yang akan menjadi kerangka kerja untuk perbaikan sel-sel. Yang terdiri dari gumpalan-gumpalan serta jaringan-jaringan yang mati. Sel-sel ephithelial sebagai penghalang antara tubuh dengan lingkungan, mencegah masuknya mikroorganisme (http://teguhsubianto.blogspot.com).

b.      Fase Proliferasi
Fase proliferatif (tahapan pertumbuhan sel dengan cepat), fase kedua dalam prose penyembuhan, memerlukan waktu 3 hari sampai sekitar 21 hari setelah terjadinya luka. Fibroblast (sel-sel jaringan penghubung), yang mulai bermigrasi ke dalam luka sekitar 24 jam setelah terjadinya luka, mulai mengumpulkan dan menjadikan satu kolagen dan suatu substansi dasar yang disebut proteoglycan sekitar 5 hari setelah terjadinya luka. Kolagen merupakan suatu substansi protein yang berwarna keputih-putihan yang menambah daya rentang pada luka. Saat jumlah kolagen meningkat, maka daya rentang luka juga kan meningkat; oleh karena itu peluang bahwa luka akan semakin terbuka menjadi semakin menurun. Selama waktu tersebut, muncullah apa yang disebut sebagai “pungung bukit penyembuhan” di bawah garis jahitan luka yang lengkap. Pembuluh-pembuluh kapiler tumbuh disepanjang luka, meningkatkan aliran darah, yang juga membawa serta oksigen dan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan dalam proses penyembuhan. Saat jaringan pembuluh kapiler berkembang, jaringan menjadi suatu bentuk tembus cahaya yang berwarna kemerah-merahan. Jaringan tersebut, disebut sebagai jaringan granulasi, yang mudah pecah dan mudah mengalami pendarahan (http://teguhsubianto.blogspot.com).
Saat jaringan granulasi matang, sel-sel epithelial marginal akan bermigrasi ke dalamnya, pertumbuhan sel yang cepat di sepanjang jaringan penghubung ini dipusatkan untuk menutup wilayah luka. Jika wilayah luka tidak tertutup oleh epithelisasi, wilayah luka tersebut akan ditutup dengan protein plasma yang mengering serta sel-sel yang telah mati. Hal ini disebut eschar. Kemudian jika tidak ditutup oleh sel-sel epithelial, maka akan ditutup dengan jaringan-jaringan fibrinous yang berwarna abu-abu dan berukuran tebal yang pada akhirnya berubah menjadi jaringan bekas luka yang padat yang tebal (http://teguhsubianto. blogspot.com).

c.       Fase Maturasi
Biasanya dimulai pada hari ke-21 dan muncul setengah tahun setelah perlukaan. Pembentukan fibroblast dilanjutkan dengan sintesis kolagen. Serabut kolagen yang merupakan serabut penting dalam digabungkan ke dalam struktur yang lebih lengkap. Scar menjadi tipis, jaringan elastis berkurang dan timbul garis putih (http://teguhsubianto. blogspot.com).

B.     Kandungan Zat dalam Bawang Merah
Bawang merah  (Allium cepa L.) adalah nama tanaman dari famili Alliaceae dan nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang merah merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia. Tanaman ini diduga berasal dari daerah Asia Tengah yaitu sekitar India. Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujung dan pangkal tangkai mengecil dan dibagian tengah menggembung, bentuknya seperti pipa yang berlubang didalamnya (www.wikipedia.com). seperti pada Gambar 1 dibawah ini.
http://jamu-herbal.com/wp-content/uploads/2009/04/bawang-merah.jpg
Gambar 1. Bawang Merah

Bawang merah sebagai bumbu yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari memiliki kandungan yang bermanfaat, antara lain:

a.       Saponin
Saponin berfungsi sebagai antiradang, menghentikan pendarahan, menghancurkan darah beku, dan mengurangi pembengkakan. Senyawa saponin akan merusak membran sitoplasma dan membunuh sel. Senyawa saponin dapat bekerja sebagai antimikroba. Senyawa saponin akan merusak membran sitoplasma dan membunuh sel mikroba (Aulia, 2008).

b.      Flavonglikosida
Flavonglikosida berfungsi untuk membasmi bakteri pada luka, antiradang, dan pembunuh bakteri pada luka (http://tipscare.blogspt.com).

c.       Minyak Atsiri
Minyak atsiri dapat digunakan untuk menyembuhkan luka lecet pada puting ibu menyusui dan minyak atsiri bawang merah ini juga busa untuk mengobati wasir. Minyak atsiri bawang merah ini juga berguna untuk pemijatan saat mengeluarkan angin dari perut dan melancarkan peredaran darah (http://www.bawangmerahputih.com)

d.      Floroglusin
            Zat floroglusin pada umbi bawang merah selain dapat menurunkan suhu tubuh, zat floroglisin bawang merah ini juga bisa mencegah munculnya sel kanker dalam tubuh. Zat floroglusin pada umbi bawang merah merupakan salah satu obat pencegah kanker yang baik (http://www.bawangmerahputih.com).

e.       Vitamin dan Mineral
            Sudah dipastikan bahwa semua bawang merah mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1 dan C yang berguna untuk metabolisme tubuh manusia. Metabolisme tubuh yang lancar akan menyebabkan tubuh menjadi sehat dan tidak mudah sakit (http://www. bawangmerahputih.com).

f.       Sulfur
            Sulfur dapat membantu mengobati penyakit kulit dan radang sendi.
Menstabilkan struktur protein. Ikatan sulfida sangat penting artinya untuk membentuk protein stabil di dalam tubuh. Sulfur juga berperan dalam mengaktifkan enzim, karena berbagai enzim membutuhkan gugus sulfurhidril (-SH) yang bebas, untuk melakukan aktivasinya. Selain itu, sulfur juga diketahui memiliki fungsi sebagai peredam racun. (http://www.bawangmerah putih.com).

g.      Kuersetin
            Kuersetin berfungsi untuk memusnahkan senyawa radikal bebas. Kuersetin dipercaya dapat melindungi tubuh dari beberapa jenis penyakit degenerative dengan cara mencegah terjadinya proses peroksidasi lemak. Radikal bebas yang terdapat dalam tubuh akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kangker, jantung, katarak, penuaan dini, serta penyakit degeneratif lainnya (Waji dan Sugrani, 2009).

C.    Kandungan Zat dalam Gula Merah
Gula merah adalah gula yang secara tradisional dihasilkan dari pengolahan nira, dengan cara menguapkan airnya sampai cukup kental dan kemudian dicetak atau dibuat serbuk (Apriyantono dan Wiratma, 1997). Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3743-1995) gula merah merah atau gula palma adalah gula yang dihasilkan dari pengolahan nira pohon palma yaitu aren (Arenga pinnata Merr), nipah (Nypa fruticans), siwalan (Borassus flabellifera Linn), dan kelapa (Cocos nucifera Linn.) atau jenis palma lainnya, dan berbentuk cetak atau serbuk/ granula. Gambar 2 menunjukkan penampakan gula merah yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR1zXreeVcP_89mhiq-PiYcOga3sq-wfObccqVmg71FPKXWUHIl
Gambar 2. Gula Merah

Gula merah yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari memliki kandungan yang bermanfaat, antara lain:
a.       Serat
Serat memiliki kemampuan untuk menahan air dan viskositas, berperan dalam pengikatan zat organik dan kation. Serat sangat membantu dalam proses pencernaan karena memiliki daya fermentasi yang baik dan proliferasi mikroba dan absorpsi air saat melakukan pencernaan.

b.      Kalsium
Kalsium mempunyai peran vital pada tulang sehingga dapat mencegah timbulnya osteoporosis. Berikut beberapa manfaat kalsium bagi tubuh : mengaktifkan syaraf, melancarkan peredaran darah, melenturkan otot, menormalkan tekanan darah, menyeimbangkan keasaman/kebasaan darah, mencegah osteoporosis (keropos tulang), dan mengatasi kencing manis (mengaktifkan pankreas) (http://seputarwida.multiply.com).

Selain yang dijelaskan diatas, gula merah juga mengandung zat lain yang bermanfaat bagi tubuh yaitu protein kasar, vitamin, mineral, dan kandungan kalori yang cukup tinggi.

D. Tikus Putih (Mus musculus)
Tikus putih atau mencit adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa Barat. Jenis ini sekarang ditemukan di seluruh dunia karena pengenalan oleh manusia seperti ditunjukkan pada Gambar 3. 
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTJbqxDTE3SkRxn2Z_LhYfmt6yuQNwnoZJVjqAcihRsm86ZMPQl&t=1
Gambar 3. Tikus Putih (Mus musculus)

Mencit kadang-kadang disimpan sebagai hewan peliharaan dan mewah. Namun, sebagian besar tikus diperoleh dari peternak hewan laboratorium untuk digunakan dalam penelitian biomedis, pengujian, dan pendidikan. Bahkan, tujuh puluh persen dari semua hewan yang digunakan dalam kegiatan biomedis tikus. Melebihi dari 1000 saham dan strain tikus telah dikembangkan, serta ratusan mutan saham yang digunakan sebagai model penyakit manusia. Dalam hal genetika, mouse adalah mamalia dicirikan paling lengkap (http://isroi.wordpress).








BUKAN HANYA KATA, UNTUK AIR KITA

created by: Farhan Nafisah
Wakil Ketua KSI periode 2011-2012

Manusia hidup di atas daratan yang luas, yang sudah diberikan berbagai media pemanfaatan bagi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sebagian besar sumber daya alam yang fungsinya sangat berperan besar dalam kehidupan sehari-hari itu, berupa barang yang tidak perlu diolah lagi. Dan beberapa yang tidak dapat secara langsung diambil di alam, juga merupakan bahan penting seperti bahan bakar misalnya.
Namun, kini sering kali terjadi kasus-kasus pelanggaran lingkungan yang dilakukan oleh perbuatan manusia. Tanpa disadari, misi manusia untuk mendapatkan pemanfaatan yang maksimal demi kebutuhan hidup orang banyak, ternyata kini mulai berubah haluan. Sering kali pelaku-pelaku pemanfaatan sumber daya alam kini lebih mementingkan kepentingan pribadi tanpa menghiraukan dampak apa yang akan terjadi. Padahal, setiap cm3 pencemaran yang dilakukan akan membawa dampak buruk bagi kelangsungan hidup manusia. Dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 tahun, telah terjadi bencana alam yang banyak memakan korban. Hal ini tercermin dari firman Allah SWT. yang artinya “Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan, oleh perbuatan tangan-tangan manusia. Dan Allah menghendaki mereka untuk menerima sebagian akibat dari perbuatan mereka…...”(QS Ar-Rum:41).
Kemudian, hal penting yang sangat jelas kita rasakan mengenai dampak pengrusakan lingkungan ialah krisis air bersih dan air minum. Dan memang telah disuratkan bahwa segala pencemaran yang telah dilakukan oleh kita, imbasnya akan dirasakan oleh kita pula. Maka, tidaklah aneh bila dampak yang kita rasakan dari hal tersebut, seperti terjadinya krisis air minum kini sudah kian marak terjadi di berbagai daerah. Padahal, kita tahu bahwa tanpa air kita tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Dan bila tidak ada air minum, maka kita akan mengalami dehidrasi. Pada intinya manusia tidak akan bisa hidup tanpa air.
Sebenarnya, kelangkaan air minum ini diakibatkan oleh faktor pencemaran. Namun tenyata, pencemaran air ini tidak dilakukan oleh hanya satu tangan saja. Berbagai pencemaran pun turut terjun memberikan dampak buruk pada kebersihan air sungai dan air tanah. Sangatlah ironis, bila melihat pencemaran yang tengah terjadi sekarang ini. Kasus-kasus yang terjadi mengenai kelangkaan air minum, kemudian masalah-masalah yang kini tengah dihadapi oleh berbagai PDAM, karena ternyata sumber air yang akan diolah menjadi air minum telah tercemar dan persediaannya semakin berkurang. Contohnya seperti kasus yang terjadi di Jakarta, sebanyak 85% air tanahnya telah tercemar oleh bakteri ecoli.
Salah satu penyebab pencemaran ialah penebangan hutan dalam skala besar. Apa hubungannya? Penebangan hutan liar sangat berpengaruh buruk pada kelangsungan sirkulasi air yang dapat mengakibatkan tidak tertampungnya air hujan. Akar-akar pohon yang berfungsi untuk menyerap air dan menopang tanah telah dimusnahkan secara merata. Hal ini bukan sebab utama tetapi hanya salah satu dari berbagai faktor kerusakan. Kemudian tidak hanya itu, hujan yang mengguyur hutan gundul akan mengakibatkan terjadinya erosi. Longsoran tanahnya turun ke lokasi penampungan air untuk pengolahan air minum. Kemudian mencemari sungai yang mengakibatkan terjadinya pendangkalan sungai. Seperti yang terjadi di bendungan Bili-bili yang merupakan sumber pengolahan air minum di kota Makassar, yang ternyata telah tercemar berat dikarenakan air tersebut telah tercampur dengan longsoran tanah sehingga membentuk lumpur. Celakanya lagi, air lumpur tersebut kemudian tersalurkan melalui pipa-pipa PDAM ke perumahan-perumahan penduduk.. Selain itu, sumber pencemaran pun berasal dari pembuangan limbah domestik seperti, sampah organik, sampah non organik, sanitasi rumah tangga, dan busa detergen yang mengandung surfaktan. Lalu, limbah dari industri-industri yang mengandung logam berat, zat warna, dan konsentrasi zat kimia yang tidak dikehendaki pun berperan dalam pencemaran. Kemudian pembangunan skala besar di atas daerah-daerah serapan air yang terjadi di Jakarta, Bandung, dan kota-kota besar lainnya.
Dalam menanggulangi masalah ini, langkah pertama yang harus dilakukan ialah melaksanakan reboisasi secara merata di berbagai daerah baik yang mengalami krisis air maupun tidak. Dalam mengimplementasikan langkah ini, sangatlah diperlukan peran pemerintah dalam memberikan kewenangan dan mengeluarkan larangan keras terhadap kegiatan penebangan hutan secara illegal. Contohnya kasus yang terjadi di Bandung, pasokan air minum dari daerah serapan air yang semakin menipis dikarenakan daerah Bandung Utara yang seharusnya menjadi daerah serapan air, kini dijejali oleh bangunan-bangunan yang menghabiskan lahan hutan. Sebaiknya, pembangunan ini hanya difokuskan di Bandung Selatan dan Timur, dengan perbandingan lahan untuk perumahan dan hutan ialah 40 : 60. Ini pun tidak boleh mengganggu daerah perbukitan.
Kemudian, masalah yang ke dua ialah pencemaran yang disebabkan oleh limbah industri. Hal ini dapat di selesaikan dengan pengolahan limbah agar mengurangi tingkat pencemaran. Limbah-limbah yang mengandung logam berat, zat warna, dan zat-zat berbahaya dalam konsentrasi tinggi tidak boleh langsung dibuang ke sungai. Tetapi dengan cara pengendapan (peristiwa koagulasi). Kita dapat menggunakan PAC (Poli Alumunium Sulfat) sebagai pengendap. PAC ini terbentuk dari reaksi antara HCl dan limbah Al (Alumunium) kemudian dianalisis berat jenis, pH, kadar Al2O3, kadar Cl, dan standar baku yang harus sesuai dengan SNI. Namun, sebelum kita menerapkannya pada semua limbah pabrik, haruslah diujikan pada sebuah sampel yang hasilnya kemudian dianalisis kekeruhan, kadar solid dan pH-nya. Dan, PAC yang mengalami reaksi dengan limbah paling baik ialah dalam suhu 900C dengan lama waktu 192 jam. Perbandingan Al dan HCl ialah 1:3, dengan lama pengadukan 1-2 menit. Dosis penambahan PAC cukup 10-30 ppm (mg/L) dengan kecepatan pengadukan 100 rpm (putaran per menit).
Lalu, masalah ke tiga ialah pembuangan limbah domestik ke sungai. Sebenarnya, hal ini merupakan masalah yang paling ringan, dibandingkan dengan semua faktor penyebab pencemaran air lainnya. Mengapa? Karena, ini merupakan kasus yang timbul dari diri kita sendiri. Dan seharusnya, penyelesaian masalah limbah domestik ini tidak harus melalui proses yang panjang. Karena perubahanya dapat dilakukan dengan sangat mudah tanpa harus menimbulkan kontroversi. Ada suatu cara yang bagus untuk kita tiru, yaitu gerakan 3R Reduce, Re-use, dan Recycle. Reduce, artinya mengurangi sampah. Caranya ialah dengan tidak membeli barang-barang kebutuhan yang bisa memperbanyak jumlah sampah. Kemudian reuse artinya menggunakan kembali barang yang masih bisa digunakan. Seperti dengan membawa kantong plastik yang ada di rumah untuk dibawa berbelanja, hal ini dapat mengurangi jumlah sampah yang kita produksi juga. Lalu yang terakhir adalah recycle yang artinya mendaur ulang sampah. Memang hal ini tidak mudah dilakukan, karena dibutuhkan kreatifitas. Tetapi bila kita tidak bisa melakukannya, kita dapat membantu para pengolah dengan memisahkan sampah-sampah organik dan non organik. Hal ini sangatlah membantu. Selain dengan langkah 3R, kita dapat memanfaatkan sampah organik untuk dijadikan pupuk, atau juga untuk pembuatan bahan bakar biogas.
Memang cukup sulit melakukan perubahan-perubahan untuk mengembalikan kondisi bumi kita ke keadaan semula. Karena, selain tingkat pencemaran yang sudah terlampau tinggi, kesulitan lain pun datang yaitu saat kita mulai mengimplementasikan berbagai solusi, ternyata hanya sebagian kecil masyarakat yang mulai menyadari. Tidak mungkin pula kita harus bertindak sendiri, melakukan perubahan secara besar-besaran tanpa dukungan dari orang lain. Maka, langkah awal yang harus dilakukan ialah dengan mengadakan penyuluhan di berbagai daerah mengenai kelangkaan air minum dan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan. Sebisa mungkin, langkah-langkah penanggulangan tersebut tidak membuat masyarakat mengeluarkan anggaran dana. Bisa dengan memberikan fasilitas-fasilitas sederhana, agar dapat dibagikan kepada masyarakat untuk digunakan. Tentu saja, peran pemerintah sangatlah penting baik dalam memberikan kewenangan dan larangan bagi pelaku pengrusakan, maupun dalam pengucuran dana yang dibutuhkan. Kemudian, jika sudah melakukan penyuluhan, masyarakat tidak dilepas begitu saja, tetapi pemerintah tetap melakukan pemeriksaan berkelanjutan agar upaya ini terkendali.
Lalu apakah kita harus diam saja? Tidak tentunya. Karena kita wajib melakukan pencegahan kerusakan dan mengupayakan perbaikan di bumi yang kita tempati. Mengapa? Karena Allah menciptakan manusia sebagai Khalifah (pemimpin) di muka bumi (QS Az-Zariyat:48). Maka bersiaplah untuk menghadapi kehancuran jika kita tidak mulai bergerak untuk mengamalkan tugas kita sebagai Khalifah di bumi ini. So, what will you do???







BIOGAS HINGGA LISTRIK MENGGUNAKAN
ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) 

Created by : Yunita Purnamasari
(Iyuth_Elsevier)
Anggota KSI
Banyak orang berfikir bahwa eceng gondok adalah sebuah gulma atau tanaman pengganggu ekosistem di perairan juga menghambat para nelayan untuk mencari ikan. Eceng gondok juga berfungsi sebagai indikator perairan yang tercemar oleh limbah- limbah pabrik. Pertumbuhan eceng gondok pun sangat cepat dan tak terkendali. Eceng gondok yang asalnya tidak memiliki kegunaan seiring dengan perkembangan jamanp emanfaatanya pun semakin berkembang. Perkembangan pemanfaatan eceng gondok semakin beragam misalnya tas, pupuk, bahan baku kertas bahkan sekarangpenelitian yang banyak dilakukan adalah pengolahan sebagai bahan pangan manusia. Tetapi berhubung bahan pangan manusia sudah cukup banyak dan beragam, maka didahulukan yang permasalahan yang lebih penting yaitu bahan bakar alternatif.
Sering tersiar berita bahwa cadangan minyak bumi di Indonesia semakin menipis. Para peneliti melakukan riset-riset untuk mencari pengganti bahan bakar yang sekarang ini digunakan. Contohnya kerosine, LPG, solar, dan sebagainya. Bahan yang digunakan untuk pembuatan bahan bakar lebih baik berasal dari lingkungan kita, sehingga orang- orang umum pun dapat membuatnya sendiri.
Eceng gondok adalah salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Pengolahannya pun sangat sederhana. Hal-hal yang perlu dipersiapkan, yaitu: 3 buah drum berukuran 200L, pipa 3 inchi sepanjang 50 cm, dipasang pipa ½ inchi dan kran stop ½ inchi yang disambung dengan selang. 
http://norferastu.files.wordpress.com/2008/10/skema-reaktor.jpg
Dari gambar di atas terlihat bahwa rangkaian alat yang diperlukan untuk membuat biogas dari eceng gondok sangatlah sederhana. Prosesnya adalah eceng gondok yang sudah dibersihkan diiris-iris atau ditumbuk dimasukkan ke dalam tabung fermentasi dan ditambahkan air 1:1, kemudian diaduk hingga rata. Proses ini memakan waktu 10-12 hari, karena memerlukan pembusukan. Setelah sepuluh hari akan keluar angin, tetapi belum dapat menyala karena di dalam tabung masih ada ruang kosong yang bercampur dengan oksigen. Setelah hari ke 11 gas  sudah bias dinyalakan. Jangan biarkan Tabung fermentasi kosong karena prosesnya harus dimulai lagi dari awal. Pengunaan eceng gondok sebanyak 30 kilogram dapat mengahasilkan biogas yang dapat digunakan selama 2 hari. Ampas yang mengalir dari pipa keluar pun dapat digunakan sebagai pupuk.
Apabila pada saat difermentasi diberitambahan kotoran sapi, maka proses fermentasi dapat lebih cepat dan ampas atau pupuk yang dihasilkan lebih banyak mengandung unsur N, P dan K yang lebih tinggi. Kualitas warna dan panas api yang dihasilkan dari biogas ini pun sama dengan LPG sehingga merupakan alternatif bahan bakar yang baik.
“Menurut hasil riset pada eceng gondong yang telah dibuat biogas hingga 13,74 ribu meter kubik dan 65 persennya berupa gas metana murni, maka didapat 8,93 ribu meter kubik gas metana. “Yuliansyah, Direktur CPCU (Cleaner Production Clinic Unmul). Dari data tersebut diketahui jika per meter kubik gas metana setara dengan 700 ml bahan bakar untuk menyalakan 2 generator  tenaga kuda selama 2 jam atau setara dengan 1,2 kW listrik, sehingga dari 8.93 ribu meter kubik gas metana akan menghasilkan 10.72 MW energi listrik.
Pada skala besar eceng gondok dapat menghasilkan energi listrik dan pada skala kecil dapat dimanfaatkan sebagai biogas rumah tangga. Setelah dipaparkan eceng gondok adalah salah satu alternatif penghemat bahan bakar fosil. Penggunaan eceng gondok pun tidak memiliki dampak negatif bagi lingkungan. Pemanfaatan eceng gondok ini pun dapat membuka lapangan kerja baru.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX9gFi5nqtKLciC56DKFOGo2UyLlSnMLkDIYbFOJ9FkitSXxLFS6iwPobkpZphdAm76AlTYP-qdQYJayiOGznjBBOiEiWRP0NhM8aHhg-hqQJ-lQTYLMyE0lUNCkiHh1uJYgYPgHTRV9I/s1600/P1070126.JPG          https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhExi-jeXquhM23xAKb0qW5mDbAa5IG_KxkE28akyIxO_O5i836VQ42QP8cScq2koMEwNFfD2hlTln4jbCQZ_hhMjj4JRykjf56z2m-2oR4KTK2jYSJswOvLmLHsAfeaiB2KGBniKEmmRw/s1600/P1070131.JPG


Tidak ada komentar:

Posting Komentar